Jika semua rasa ini memang benar ada nya.
Mengapa aku tak pernah bisa menyampaikan nya pada mu?
Aku hanya bisa terdiam dalam sunyi. Terjebak dalam kesendirian, yang bahkan tak aku ketahui kapan akan berakhir. Aku berharap akan ada suatu pintu, yang membuat ku bisa melangkah lebih jauh. Mencoba mengahancurkan semua tembok keraguan yang membatasi aku dan dirimu.
Aku bahkan tak tahu apa isi hati mu.
Sampai kapan aku akan terus menjadi sebatang pohon di tengah gurun pasir?
Hanya waktu yang bisa menjawab nya.
-FNFA-
Untung endingnya tak ditulis seperti ini.
“Hanya dewa yang tau akhirnya”.
*efek uttaran yang tak ada endingnya
SukaSuka
hahahaha uttaran entah kapan ada ending nya 🙂
SukaSuka
Selama tanya akan isi hatinya masih mengiang2 di pikiranmu. ~
SukaDisukai oleh 1 orang
entah apa sebenar nya yang ada di dalam hatinya…
SukaSuka
Besok aku tanamin pohon lain di sebelahnya biar ngak sendiri
SukaSuka
Boleh boleh 🙂
SukaSuka
galau yang sehat karena bikin produktif dan jadi tulisan 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Iyaa kak Nindaa, kalau lagi galau malah jadi makin pengen banyak nulis hahaha 🙂
SukaSuka
Sebab aku tau jawabanmu akan menghancurkanku~
SukaDisukai oleh 1 orang
Hahahah ini banget, kadang tidak tahu jawaban nya lebih baik :’)
SukaSuka