Sendiri

Jika semua rasa ini memang benar ada nya.

Mengapa aku tak pernah bisa menyampaikan nya pada mu?

Aku hanya bisa terdiam dalam sunyi. Terjebak dalam kesendirian, yang bahkan tak aku ketahui kapan akan berakhir. Aku berharap akan ada suatu pintu, yang membuat ku bisa melangkah lebih jauh. Mencoba mengahancurkan semua tembok keraguan yang membatasi aku dan dirimu.

Aku bahkan tak tahu apa isi hati mu.

Sampai kapan aku akan terus menjadi sebatang pohon di tengah gurun pasir?

Hanya waktu yang bisa menjawab nya.

-FNFA-

10 respons untuk ‘Sendiri

  1. Nur Irawan 31 Juli 2016 / 8:41 am

    Untung endingnya tak ditulis seperti ini.
    “Hanya dewa yang tau akhirnya”.
    *efek uttaran yang tak ada endingnya

    Suka

    • fahrizinfa 1 Agustus 2016 / 9:42 pm

      hahahaha uttaran entah kapan ada ending nya 🙂

      Suka

  2. Rissaid 31 Juli 2016 / 10:07 am

    Selama tanya akan isi hatinya masih mengiang2 di pikiranmu. ~

    Disukai oleh 1 orang

    • fahrizinfa 1 Agustus 2016 / 9:46 pm

      entah apa sebenar nya yang ada di dalam hatinya…

      Suka

  3. cumilebay 1 Agustus 2016 / 11:54 am

    Besok aku tanamin pohon lain di sebelahnya biar ngak sendiri

    Suka

  4. ninda 1 Agustus 2016 / 1:36 pm

    galau yang sehat karena bikin produktif dan jadi tulisan 😀

    Disukai oleh 1 orang

    • fahrizinfa 1 Agustus 2016 / 9:43 pm

      Iyaa kak Nindaa, kalau lagi galau malah jadi makin pengen banyak nulis hahaha 🙂

      Suka

  5. tika2 1 Agustus 2016 / 6:27 pm

    Sebab aku tau jawabanmu akan menghancurkanku~

    Disukai oleh 1 orang

    • fahrizinfa 1 Agustus 2016 / 9:45 pm

      Hahahah ini banget, kadang tidak tahu jawaban nya lebih baik :’)

      Suka

Tinggalkan komentar